6 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Sering Diabaikan
Serangan jantung pada wanita ternyata tidak selalu memberi gejala yang sama dengan pria. Saat serangan jantung terjadi, nyatanya tidak hanya gejala klasik seperti nyeri dada yang mungkin dialami wanita. Malahan gejala, seperti nyeri dada yang kemudian turun ke satu lengan cenderung jarang dirasakan atau hanya terjadi secara samar-samar dan mungkin terabaikan.
Menurut American Heart Association, wanita berisiko 20% lebih tinggi mengalami gagal jantung dalam kurun lima tahun sejak serangan jantung pertama dibandingkan pria. Penyebab serangan jantung pada wanita lebih berbahaya karena dialami saat sudah memasuki usia lanjut. Pada usia lanjut, wanita umumnya juga memiliki masalah kesehatan jantung lainnya.
Apa saja gejala serangan jantung pada wanita yang sering diabaikan? Berikut ini adalah enam gejala yang perlu diwaspadai:
1. Nyeri pada Dada
Nyeri dada sebenarnya merupakan gejala serangan jantung yang paling umum. Namun, rasa sakit yang dialami oleh wanita biasanya akan berbeda dengan yang dialami laki-laki. Pada wanita, gejala serangan jantung mungkin akan menyebabkan nyeri, seperti ada sesuatu yang penuh dan sesak, hingga menyebabkan rasa seperti diremas. Nyeri ini bisa muncul di bagian mana saja, artinya tidak selalu muncul di sisi kiri dada.
2. Nyeri di Bagian Tubuh Lain
Tidak hanya dada, nyeri akibat gejala serangan jantung juga bisa dirasakan di bagian tubuh lain seperti rahang, leher, punggung, atau lengan. Gejala ini jarang disadari oleh wanita karena nyeri tidak hanya muncul pada dada. Nyeri dapat terjadi secara bertahap atau mendadak[. Dalam beberapa kasus, rasa sakit mungkin akan perlahan menghilang sebelum muncul kembali dengan frekuensi lebih intens. Jika terjadi saat Anda tidur, serangan ini bisa membuat Anda terbangun. Oleh sebab itu, Anda harus melaporkan setiap gejala yang tidak biasa ke dokter.
3. Sulit Bernapas
Serangan jantung pada wanita pun bisa menyebabkan munculnya gejala kesulitan bernapas alias sesak napas tiba-tiba. Selain kesulitan bernapas, gejala serangan jantung yang satu ini juga biasanya dibarengi dengan tanda lain, seperti perasaan mual hingga muntah. Gejala ini bisa saja terjadi saat Anda berbaring. Biasanya, gejalanya akan berkurang ketika Anda sudah kembali duduk.
4. Keringat Dingin
Gejala serangan jantung yang cukup khas pada wanita adalah mengalami keringat dingin. Sayangnya, gejala ini sering diabaikan karena mirip dengan berkeringat yang terjadi saat sedang stres atau setelah berolahraga secara berlebihan. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan jika mengalami gejala yang tidak biasa, apalagi jika disertai dengan nyeri di bagian dada.
5. Gangguan Pencernaan
Serangan jantung juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, atau sakit perut. Gejala ini bisa disalahartikan sebagai masalah lambung atau tanda-tanda menstruasi. Padahal, gangguan pencernaan bisa menjadi salah satu tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan jantung Anda.
6. Kelelahan Berlebih
Tanda seorang wanita berisiko mengalami serangan jantung adalah mudah merasa lelah, bahkan saat tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak. Meski sudah cukup beristirahat dan duduk dalam waktu yang lama, tetapi wanita dengan risiko serangan jantung biasanya masih akan selalu merasa kelelahan. Terkadang, rasa lelah tersebut paling terasa di bagian dada yang menyebabkan pengidapnya tidak bisa melakukan aktivitas yang sangat sederhana, seperti berjalan kaki.
Kesimpulan
Gejala serangan jantung pada wanita tidak selalu sama dengan pria. Wanita tidak selalu mendapatkan gejala klasik seperti nyeri dada yang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Apa saja perbedaannya? Perbedaan serangan jantung wanita dengan pria Serangan jantung pada wanita dan pria cukup berbeda jika dibandingkan.
Beberapa kondisi pada tubuh dapat menjadi tanda serangan jantung pada wanita. Namun, perlu diingat bahwa gejala pada masing-masing wanita dapat berbeda. Berikut beberapa contoh gejala yang perlu diwaspadai: nyeri pada dada; nyeri di bagian tubuh lain; sulit bernapas; keringat dingin; gangguan pencernaan; dan kelelahan berlebih.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut secara bersamaan atau berganti-ganti dalam waktu singkat, segera hubungi dokter atau layanan darurat medis untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Semakin cepat Anda mendapatkan bantuan medis, semakin besar kemungkinan Anda untuk bertahan hidup dan mengurangi risiko kerusakan permanen pada otot jantung.
Komentar
Posting Komentar